The Incredible Asus Zenfone 3

Seneng banget sih pake kata “incredible”? Biarin, hehe. Zenfone 3 ini memang benar-benar luar biasa dan kebetulan banget kemarin waktu launching diadakan acara The Incredible Race juga, maka tak salah bila post ini saya beri judul The Incredible Asus Zenfone 3.

Segitu luar biasakah Zenfone 3 ini? Tentu. Sudah cukup lama saya tidak merasakan kegairahan yang begitu besar saat mencoba ponsel baru. Di tulisan ini saya akan memaparkan kesan saya terhadap Zenfone 3. Barangkali tidak terlalu panjang, mungkin bagi sebagian orang malah terlalu singkat. Namun jangan khawatir karena seperti yang sudah-sudah, saya akan terus memperbaharui blog ini dengan tulisan-tulisan lain berisi tip dan trik penggunaan Zenfone 3.

FYI, Zenfone 3 yang saya pegang ini adalah varian yang memiliki kode ZE520KL. Yuk mari kita simak.

Seperti telah saya singgung sedikit pada tulisan sebelumnya, Zenfone generasi ketiga ini memang diberi sentuhan yang cukup revolusioner dibandingkan dengan dua generasi sebelumnya. Meski merupakan produk yang bagus, entah kenapa masih tersisa kesan kurang bergengsi pada Zenfone generasi pertama dan kedua. Memang tak jadi soal bagi mereka yang membeli ponsel semata karena fungsinya namun harus diakui cukup banyak juga yang menggunakan ponsel demi sebuah lifestyle. Inilah yang rupanya dibidik oleh Asus dalam merevolusi Zenfone.

Kemasan

Dimulai dari kemasan. Box Zenfone 3 sekarang lebih berkesan anggun dan misterius, sementara box Zenfone sebelumnya lebih berkesan fun dan ceria. Meski lebih berkesan gelap, namun saya yakin model box seperti ini malah bakal lebih “eyecatching” di antara box-box ponsel lain di sebuah etalase toko hape.

Box Zenfone 3

Di dalam box, selain berisi ponsel Zenfone 3 itu sendiri, sudah pasti akan terdapat charger dan kabel data. Di samping itu akan terdapat pula sebuah “amplop” berisi panduan penggunaan dan kartu garansi serta sebuah pin. Jadi hati-hati ya saat membuka amplop tersebut.

Box Zenfone 3

Body

Zenfone 3 sekarang mengusung konsep unibody. Artinya sekarang cover belakang body tidak lagi bisa dibuka. Kartu SIM dipasang melalui sebuah tray yang dibuka dengan pin yang tersedia. Tray tersebut bersifat hybrid, artinya bisa menampung 2 kartu SIM atau sebuah kartu SIM dan sebuah kartu memori SD. Jadi tidak bisa ketiganya sekaligus terpasang. Kartu SIM yang dapat dipasang berukuran mikro (SIM 1) dan nano (SIM 2).

The Incredible Zenfone 3

Seluruh body Zenfone 3 terbuat dari logam dan terbungkus oleh kaca. Ditambah lagi desainnya yang cantik. Lengkap sudah kini Zenfone menjadi sebuah ponsel yang sangat menunjang lifestyle.

Bagian samping dikelilingi oleh dua buah sabuk bernuansa chrome, bagian belakang dilengkapi dengan kamera, laser, lampu flash, dan sensor sidik jari.

The Incredible Zenfone 3

The Incredible Zenfone 3

Layar dilapisi dengan kaca yang sedikit melengkung di bagian tepi, model seperti ini seringkali diberi istilah 2.5D karena belum full 3D.

Tentu saja layar ini sudah dilapisi dengan kekuatan Gorilla Glass 3. Jadi gak perlu khawatir tergores-gores. Cuma kudu diingat, Gorilla Glass itu anti gores tapi bukan anti pecah. Jadi diharap tetap waspada saat menggenggam Zenfone 3 karena sesuai tagline-nya, ponsel ini Built For Photography, bukan built for dibanting.

Incredible Asus Zenfone 3

Incredible Asus Zenfone 3

Di bagian atas tersedia colokan 3.5mm untuk audio (jangan khawatir, masih ada) dan bagian bawah terdapat colokan USB type C dan speaker. Soal speaker, sebenarnya saya lebih senang di belakang seperti dulu, cuma tentu saja bakal merusak desain, hehe.

OS dan Antarmuka

Zenfone 3 menggunakan Android Marshmallow yang memiliki perilaku sedikit berbeda dengan Lollipop, khususnya soal permission aplikasi. Pada Android M, saat aplikasi pertama kali dijalankan atau saat pertama kali hendak mengakses objek ponsel tertentu (lokasi simpan, microfon, kamera, buku telpon, dan lain-lain), aplikasi akan meminta persetujuan. Bagi yang belum terbiasa tentu akan sedikit “kaget”. Untung saya sudah sempat mencicipi Android M di Zenfone 2.

Antarmuka Zenfone 3 menggunakan ZenUI 3.0 yang secara umum tidak terlalu berbeda dengan ZenUI sebelumnya. Yang paling mencolok adalah jumlah aplikasi bloatware yang berkurang dan itupun dapat diuninstall dengan mudah.

Performa

Meski ukuran layar, RAM, dan baterai seolah merupakan “downgrade” dari Zenfone 2 ZE551ML yang biasa saya gunakan, namun ternyata performanya tidak kalah. Bahkan multitaskingnya terasa lebih mulus.

Mungkin tidak valid kalau hanya “katanya”, harus ada pembandingnya, bukan? Nah, ketika saya coba tes dengan Antutu, skor yang dihasilkan adalah 62822. Dulu ketika Zenfone 2 ZE551ML saya tes dengan Antutu juga, skornya adalah 46451.

Angka yang dihasilkan Antutu ini memang tidaklah luar biasa namun sudah sangat cukup untuk kegiatan sehari-hari.

Kamera

Tadi sudah sempat saya singgung kalau tagline Zenfone 3 adalah Built For Photography. Ternyata memang tagline tersebut cocok sekali karena foto yang diambil dengan Zenfone 3 hasilnya bagus. Bukan semata dari resolusi kamera yang 16 mega pixel, melainkan juga teknologi di balik itu, sebut saja sensor kamera Sony IMX 298, TriTech Auto Focus, OIS (Optical Image Stabilization) dan EIS (Electronic Image Stabilization).

TriTech AF memungkinkan kamera menangkap fokus dengan cepat sedangkan OIS dan EIS akan membuat pengambilan foto dan video menjadi stabil.

Beberapa hasil foto akan saya tampilkan di sini dan saya juga akan sering berbagi melalui Twitter dan Instagram saya. Jadi silakan follow yach, hehe.

Ah ya hampir lupa. Untuk perekaman video, Zenfone 3 bisa merekam hingga kualitas 4K loh!

The Incredible Zenfone 3

The Incredible Zenfone 3

The Incredible Zenfone 3Zenfone 3 Long Exposure

Baterai

Dengan perilaku yang sama seperti ketika saya menggunakan Zenfone 2, baterai bisa dibilang irit meski hanya 2600 mAh. Sekali charge penuh, bisa bertahan 12-18 jam pemakaian, dalam kasus tertentu bisa lebih malahan. Proses pengisian ulang juga tidak panjang, sekitar 2 jam (mungkin malah kurang) sudah penuh. Maklum, sudah menggunakan USB Tipe C yang memang relatif cepat dalam proses pengisian daya. Output yang dikeluarkan oleh chargernya adalah 5V dan 2A.

Audio

Ketika digunakan untuk memutar musik, audio yang dikeluarkan oleh Zenfone 3 cukup jernih. Ketika saya bandingkan dengan sebuah ponsel lain, cukup terdengar jelas bedanya. Yang satunya memunculkan noise yang agak mengganggu sementara di Zenfone 3 nyaris tak ada noise. Satu aja sayangnya, tidak ada earphone.

Varian Lain

Ada cukup banyak varian Zenfone 3 yang lain, seperti Zenfone 3 Max, Zenfone 3 Laser, dan Zenfone 3 Deluxe. Gambar berikut ini menunjukkan spesifikasi, harga, dan waktu ketersediaan di Indonesia.

Varian Zenfone 3Nah, manakah yang layak dipinang? Tentu semua kembali ke kebutuhan serta ketersediaan dana. Untuk sementara ini saya masih menggunakan Zenfone 3 ZE520KL, doakan semoga nanti saya juga bisa mengulas varian yang lain juga.

Follow me on social media:

Similar Posts

7 Comments

  1. Aku juga ngerasain multi-tasking di ZenFone 3 ini lebih mulus om. Cuman sayang tombol volume-nya thuil2 kayak kurang kenceng gitu, padahal body udah oke punya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *