Traveling Lewat Jalan Darat Itu Menyenangkan
Traveling Lewat Jalan Darat Itu Menyenangkan – Orangtua saya dulu memiliki hobi traveling dan sebagian besar di antaranya dilakukan menggunakan mobil pribadi.
Ayah saya adalah seorang pengendara mobil jempolan dan memiliki intuisi tajam dalam mengenali jalan dan menentukan arah.
Dekade tahun 1980an hingga 1990an, mana ada GPS atau Google Maps. Namun ayah saya tak pernah membawa peta saat melakukan traveling dan tak pernah nyasar.
Biasanya traveling dilakukan pada saat liburan panjang, misalnya kenaikan kelas atau lebaran, dan dilakukan bersama-sama dengan keluarga besar.
Selain traveling saat liburan, keluarga kami juga sering saling berkunjung satu sama lain dan karena tempat tinggal saudara-saudara saya tersebar di area Joglosemar (Jogja Solo Semarang), maka wilayah tersebut tidak asing lagi buat saya.
Jadi sejak kecil saya sudah terbiasa traveling melalui perjalanan darat dengan mobil pribadi, baik untuk liburan maupun mengunjungi saudara.
Tidak heran jika sekarangpun saya jadi suka traveling, khususnya traveling melalui jalan darat dengan mobil pribadi.
Maklum, sosok ayah yang saya kagumi menularkan jiwa travelingnya ke saya dan sejak kecil saya sudah memiliki angan, kelak bila bisa menyetir sendiri, saya juga harus bisa sejago ayah.
Kesempatan itu rupanya datang lebih cepat daripada yang saya bayangkan karena belum genap satu tahun saya memiliki SIM, saya “terpaksa” harus menjadi supir keluarga, menghadiri sebuah acara keluarga di seputar Semarang.
Ayah saya karena sebuah pekerjaan, tidak bisa berangkat bersama kami dan menyusul keesokan harinya.
Pengalaman pertama nyetir ke luar kota ini masih membekas hingga sekarang.
Sejak itu, entah sudah berapa kali saya melakukan traveling melalui jalan darat dengan mengendarai mobil sendiri. Tak terhitung lagi. Namun sebagian besar memang dilakukan di area Joglosemar, terutama untuk kunjungan keluarga.
Traveling yang jauh umumnya saya lakukan saat libur lebaran atau Natal, misalnya ke Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, dan masih banyak lagi.
Meskipun mobil saya sebenarnya tergolong city car, tapi tangguh juga dibawa nyetir ke luar kota.
Bahkan dulu ketika saya masih kerja kantoran, saya paling “rajin” jika ada acara keluar kota, misalnya melakukan peninjauan atau pengiriman barang.
Tentu saja karena ini penugasan dari kantor, ada driver kantor yang mengantar, jadi saya tinggal menumpang saja.
Namun jika rutenya melalui rute Joglosemar yang sudah sangat saya kenal, terkadang saya menawarkan diri untuk menyetir pas perjalanan pulang karena saya tahu pak driver pastilah kelelahan. Modus, hehe.
Pada awal-awal saya mulai sering nyetir di seputar Joglosemar, lebih khusus lagi ke arah Semarang, tol Semarang hanya ada untuk ruas Banyumanik-Kaligawe. Namun saat itu lewat jalan nasionalpun tidak terlalu menjadi masalah karena belum terlalu ramai.
Hanya saja, semakin lama lalu lintas semakin padat sehingga menyetir menjadi kurang menyenangkan. Untunglah tak lama kemudian tol Semarang semakin panjang hingga akhirnya menyentuh Bawen. Lumayanlah, kini saya tinggal menunggu tol Bawen-Jogja direalisasikan.
Meski saya hobi nyetir, tetapi terkadang ada kasus tertentu yang membuat saya memilih naik kendaraan umum saat harus bepergian, misalnya saat saya pergi sendirian sementara keluarga di rumah membutuhkan mobil, atau saat traveling ke luar negeri.
Di wilayah Joglosemar ini kebetulan ada juga layanan transportasi bus dan travel yang namanya juga Joglosemar. Bila kebetulan saya memilih menggunakan Joglosemar untuk bepergian, saya bisa melakukan booking Joglosemar tersebut menggunakan aplikasi Traveloka. Gampang dan nyaman.
Booking ini perlu dilakukan untuk memastikan saya pasti bisa berangkat sesuai dengan jadual yang saya inginkan.
Hanya saja kali ini saya tidak bisa modus lagi untuk menggantikan drivernya, haha.
Follow me on social media:
Waktu masih kuliah di Jogja, aku jg sering keliling daerah joglosemar om hehe, btw itu ambarawa emg keren yah pemandangannya. Mantabb om.
Pengin banget saya ke Ambarawa, kayanya suasana heritagenya kental
Enak ya om bisa jalan-jalan meskipun dalam rangka bekerja. Paling tidak hobi traveling sangat mendukung jika harus bepergian keluar kota
Penasaran sama yang Ambarawa itu seperti sering mendengarnya dalam kisah-kisah dongeng ?
Suka menyetir juga. Tapi lebih suka menyetir dengan semua kursi terisi. Lebih efisien dari sisi biaya. Saya lebih memilih transportasi umum kalau cuma sendirian.
beruntung sekarang ada tol, soalnya jalan nasional keluar semarang macetnya sudah nggilani apalagi pas sore hehe
Mantap kang, kuy ke Semarang numpak joglosemar….