Kesan Menggunakan vivo V3Max
Salah satu merk ponsel yang saat ini menanjak popularitasnya, khususnya di Indonesia, adalah vivo. Pada beberapa kesempatan, saya juga menulis tentang ponsel vivo di blog ini, contohnya vivo Xshot, yang terbagi menjadi dua tulisan, di sini dan di sini. Launching produk terbarunya pun dikemas berbeda dengan launching produk sebelumnya. Pada launching vivo V3 dan vivo V3Max, vivo mengadakan event yang cukup gemerlap, bahkan mengangkat Agnez Monica sebagai Product Ambassador.
Nah, sayapun tergolong beruntung karena berkesempatan menjajal produk baru vivo tersebut, yaitu vivo V3Max. Meski saya bukan Product Ambassador seperti halnya Agnez Mo, namun setidaknya saya sejajar dengan dia dalam hal mendapat kesempatan sebagai early adopter. *halah gayamu Oom
Dan inilah kesan saya menjajal vivo V3Max selama beberapa hari ini.
Penampakan
Dari sisi penampakan, supaya mudah diterima, vivo relatif bermain aman dengan tidak membuat desain yang terlalu anti mainstream, khususnya nampak depan. Sementara nampak belakangnya sangat mudah dikenal berkat logo vivo yang cukup besar. Balutan bingkai di sekeliling body membuatnya makin cantik.
Saat dipegang, terasa sekali bila ponsel ini adalah ponsel premium. Layarnya bening dan licin serta body-nya dibalut kesan metal. Bobot dan ukurannya terasa pas di tangan saya.
Kamera diletakkan di bagian sudut, pastikan tidak tertutup oleh jari khususnya saat mengambil foto pada mode landscape dan dipegang dengan dua tangan. Pada posisi yang “ditinggalkan” oleh kamera yang berpindah ke sudut ada sebuah cekungan yang ternyata adalah pemindai sidik jari. Enak loh ternyata melakukan unlock ponsel pake sidik jari, hehe.
Bagian belakang V3Max tidak dapat dibuka, untuk memasukkan SIM card tersedia slot yang harus dibuka dengan kunci khusus. Kunci yang seperti jarum tersebut dimasukkan dan ditekan, maka slot akan keluar dan SIM card siap dimasukkan. SD Card juga dimasukkan melalui slot tersebut pada posisi SIM 2.
Di dalam dus vivo V3Max, selain terdapat charger dan kabel data, terdapat pula headset dan kabel OTG yang bermanfaat untuk menghubungkan media USB Flash ke ponsel atau dalam kasus tertentu bisa juga untuk menghubungkan printer ke ponsel.
Buku manualnya ada? Ada tapi tidak dalam bentuk cetak, melainkan disimpan langsung di bagian Setting V3Max.
Pengalaman Pakai
V3Max, seperti halnya ponsel vivo yang lain menggunakan sistem operasi Android namun telah dioprek menjadi FunTouch OS. Untuk vivo V3Max, basisnya adalah Android Lollipop. FunTouch OS ini memberikan pengalaman pakai yang relatif berbeda dengan Android yang lain. Jika terbiasa menggunakan Android yang relatif “standar”, pertama kali menggunakan FunTouch OS ini kemungkinan pasti akan sedikit bingung. Namun jangan khawatir, tak butuh waktu lama kok untuk membiasakan diri.
Terkait dengan tagline Faster Than Faster yang digunakan saat launching vivo V3 dan V3Max, pengalaman saya membuktikan bahwa tagline tersebut benar adanya. Saat menggunakan V3Max ini, tidak pernah saya sampai merasa jengkel karena ponsel mengalami lag saat membuka suatu aplikasi. Malahan membuka banyak aplikasi dan tab browser sekaligus adalah hal yang wajib dilakukan, hehe.
Gegasnya vivo V3Max ini karena didukung oleh prosesor Snapdragon 652 serta RAM 4 Gb. Meski gegas, V3Max ini tidak panas. Ponsel hanya terasa agak hangat saat di-charge, di luar itu adem ayem saja.
Layarnya memberikan tampilan yang jelas sehingga dengan brightness minimal saja sudah cukup terang. Jika di bawah terik matahari, brightness mungkin perlu dinaikkan sedikit karena beningnya kaca memantulkan cahaya matahari. Kalau tak mau repot, bisa menggunakan auto brightness saja dengan resiko sedikit lebih boros baterai.
Seperti halnya ponsel Android lain, layar akan otomatis meredup saat tidak ada aktivitas dan setelah itu mati. Namun vivo V3Max memiliki fitur Smart keep bright yang membuat layar tetap terang bila pengguna menatap ke layar. Jadi kamera depan dimanfaatkan untuk mendeteksi apakah mata dan wajah pengguna menatap ke layar atau tidak, jika ya, layar akan tetap terang.
V3Max dilengkapi dengan LED notifikasi, jadi bila ada pesan masuk atau dalam keadaan dicharge, LED akan menyala hijau.
Saat digunakan untuk menelpon, vivo akan bergetar bila lawan bicara mengangkat telpon. Terus terang saya suka banget sama fitur ini.
Panel Notifikasi
Salah satu hal yang agak membuat bingung saat pertama kali menggunakan FunTouch OS adalah soal panel notifikasi. Untuk menampilkan panel tersebut memang sama caranya, tarik bagian atas layar ke bawah. Namun di panel itu, hanya benar-benar notifikasi saja yang muncul. Sementara di Android lain, banyak juga yang menyediakan tombol pintas untuk mengakses fungsi-fungsi tertentu.
Nah, di vivo V3Max, tombol pintas tersebut dapat ditampilkan dengan menekan dan menahan tombol Recent (tombol bawah kiri) atau lebih mudah lagi dengan menarik bagian bawah layar ke atas.
Selain menampilkan daftar Recent Apps (beberapa aplikasi yang digunakan terakhir kali), di situ ada kontrol untuk mengatur brightness, volume, serta tombol pintas untuk mengaktifkan fitur tertentu misalnya WiFi, Flash Light, Vibration, Offline (flight) Mode, dan lain-lain.
Baterai
Kapasitas baterai yang memberi daya pada V3Max adalah 3000 mAh dan itu cukup untuk digunakan seharian, artinya jika pagi-pagi dicharge sampai penuh, maka jelang tengah malam baru minta dicharge lagi. Selama saya coba polanya hampir selalu seperti itu. Namun memang penggunaannya didominasi oleh chatting, media sosial, dan browsing. Kebetulan saya tidak sempat mencobanya untuk pekerjaan berat, main game 3D misalnya. Setidaknya hal di atas bisa memberikan gambaran mengenai kapasitas baterai V3Max.
Proses isi ulang baterai juga lumayan cepat berkat teknologi dual-engine charging. Dari sekitar 20% hingga penuh hanya dibutuhkan waktu sekitar 90 menit saja.
Kamera
Memotret dengan vivo V3Max merupakan hal yang menyenangkan karena memiliki kemampuan fokus yang cepat berkat teknologi PDAF (Phase Detection AutoFocus). Dengan fokus yang cepat, dijamin tak bakal ketinggalan momen untuk diabadikan.
Hal tersebut saya rasakan sendiri ketika mencoba memotret sesuatu yang sering berubah/bergerak, kamera V3Max dengan segera menemukan fokusnya kembali.
Selain dilengkapi dengan PDAF, fitur kamera vivo V3Max juga dilengkapi dengan filter yang memberikan efek tertentu, serta beberapa mode pemotretan seperti HDR, Panorama, Night, dan lain-lain. Untuk selfie, tersedia juga fitur face beauty yang bisa membuat wajah Anda nampak lebih cantik.
Tombol shutter selain tersedia di layar dapat juga memanfaatkan sensor sidik jari di belakang.
Kamera yang disematkan di bagian belakang memiliki resolusi 13 MP sedangkan kamera depan 8 MP.
Berikut beberapa contoh foto yang diambil dengan vivo V3Max.
Musik
Nah, inilah salah satu keunggulan produk-produk vivo, musik. Dengan teknologi HiFi, musik yang “dinyanyikan” oleh vivo V3Max sedemikian bagus. Apalagi jika didengarkan melalui headset. Tak banyak kata yang bisa digunakan untuk menceritakan kemampuan pemutar musik V3Max. Coba sendiri, baru bisa merasakannya, hehe.
Follow me on social media:
hp nya bergetar ketika panggilan di angkat? aq baru tau ada fitur seperti ini. cuma vivo ajah ya yg punya fitur ini? di samsung galaxy ga ada keknya.
btw blog ini aq aggregatkan ke planet buatan aq ya. http://lagi.date
Sekarang banyak kok hape yg punya fitur seperti itu. Hisense Pureshot ada, dulu Asus Zenfone juga ada tapi entah kenapa setelah update firmware dihilangkan.
Monggo silakan dimasukkan ke agregat. Saya yang berterima kasih 😀
jos.. pilihan warnanya apa aja om..
Cuma 1 aja pilihannya, depan putih belakang gold
Lexus Luxio D-4D
saya bingung mas pilih V3 max atau xshot ya. memorynya sama soalnya 16gb. sy pake vivox3s itu 16 gb aplikasinya sedikit padahal kan ada update terus, masa g ckp sehingga sy hrus delete salah satu aplikasi yg emang jarang dipake
Mohon maaf karena kesibukan, saya baru sempat reply.
Kalau dananya ada ya mending V3 Max sih.
Soal memory, bisa diatasi menggunakan SD Card