Lenthog Kudus

Kudus, sebuah kota kecil di belahan utara Jawa Tengah, cukup spesial bagi saya. Saya sering berkunjung ke sana karena ada banyak saudara saya yang tinggal di sana.

Kudus bukan hanya terkenal dengan industri rokok dan penghasil atlet bulu tangkis legendaris. Kudus juga terkenal dengan ragam masakannya yang lezat. Sebut saja Soto Kudus, Nasi Pindang, Nasi Gandul, dan Sate Kerbau. Uniknya, daging yang digunakan pada masakan-masakan tersebut adalah daging Kerbau.

Selain masakan-masakan yang sudah cukup populer tersebut, ada satu lagi masakan khas Kudus yang relatif masih kurang bergaung bila dibandingkan "saudaranya", yaitu Lenthog.

Lenthog boleh dibilang merupakan "kawin silang" antara opor dan sayur gori (nangka muda). Isi Lenthog adalah ketupat, gori, tahu, tempe, dan berkuah yang mengandung santan. Bagi yang suka pedas, tersedia juga kuah pedasnya.

Di Kudus, ada satu daerah yang menjadi sentra penjualan Lenthog. Ada beberapa warung sekaligus yang berjualan Lenthog dan lokasinya berderet-deret.

Di luar Kudus, warung atau restoran yang menjual Soto dan Pindang relatif mudah dijumpai, namun hampir tidak ada yang menjual Lenthog. Dan saya sangat senang ketika tahu bahwa ternyata di Jogja ternyata ada yang menjual Lenthog, yaitu di rumah makan Omah Kudus, tepat di sebelah utara SPBU Monjali.

Lumayan, bisa jadi "tombo kangen" (pemuas rasa rindu) tanpa harus jauh-jauh datang ke Kudus.

Yuk, mari makan.

Follow me on social media:

Similar Posts

32 Comments

  1. jujur saya baru dengar nama makanan ini…
    lenthog ya???
    wah, jadi pengen nyobain… kayaknya enak dimakan pas sarapan atw makan malem kali ya….??

  2. wuahhhhh….thanks bgt artikelnya, mas 🙂

    udah lamaaa mo nyobain menu satu ini, tp krn msh asing, seringnya selalu kalah sama soto kudus 😀

    thanks juga dg adanya fotonya.
    sipppp…sipppp….
    *lgsg masukin list menu yg harus dicoba*

    btw aku msh penasaran sama brongkos yg pernah sampeyan tulis itu lho, di belakang kranggan ya?
    sayang e kok esuk bianget…. :p

  3. Bagaimana dengan swikee, ikan panggang?

    Di Kudus memang daging kerbau lebih disukai dibanding daging sapi. Jadi, soto, sate lebih banyak dari daging sapi.

    imho, sega gandul bukannya banyak di daerah Pati, Jepara?

  4. AFAIK, pake daging kebo karena kebiasaan ketika masih jaman para walisongo. dulu, kudus banyak pemeluk hindu d mana sapi adalah binatang suci. jadi sunan kalijaga, utk menghormati kepercayaan mereka, pake daging kerbau kalo mo daging2an.

    getu….

  5. pengaruh Hindu di Kudus membuat sapi menjadi hewan suci yang haram dikonsumsi. maka dipakailah daging kerbau.. 😀

    tapi sekarang banyak juga soto yg pake daging sapi di kudus, ya mas? 😀

  6. waaah,,, jadi pengobat rasa rindu ni…. sejak kuliah d bandung jadi jarang pulang Kudus… jadi yha… jarang makan lenthog, sate kerbau…
    (yahoo)

  7. Diplgkaraya gak ada lenthog,jd kngen bgt,pengenx plg kds,trs mkn lenthog,soto,pindang,jenang,garangasem…

  8. Dilhat dari foto sepertinya enak dehhh tapi gk tau juga ya,,, enak apa gak. (hungry) (hungry) (smileydance)

  9. saya dr cengkareng pernah kekudus makan lenthog pake iwak kutuk rasane ejib bangeeeeet (mmm) (hungry)

  10. Pingback: Kudus: Tak Sekedar Kota Kretek | normaulia
  11. Di Omah Kudus sudah tidak jual lentog kudus. Kemarin saya beli di jl Tino Sidin Yogyakarta, depan toko besi Mega jaya. Ancer2: pom bensin kadipiro ke utara. Lumayan sbg tombo kangen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *