Kenali Prinsip Ini Sebelum Membeli Properti

Kenali Prinsip ini Sebelum Membeli Properti – Memiliki sebuah properti pribadi bagi sebagian besar orang merupakan sebuah keharusan.

Meskipun menjadi sebuah keharusan, untuk dapat membeli sebuah properti, entah itu berupa rumah atau apartemen, jalan yang harus ditempuh seringkali berliku alias tidak terlalu mudah.

Banyak hal yang harus dipertimbangkan, mulai dari memilih tipe properti apa, apakah rumah atau apartemen, hingga mencocokan dengan budget yang dimiliki. Semuanya adalah langkah-langkah krusial yang bisa membuat prosesnya menjadi lama. Belum lagi jika dihadapkan dengan beragam skema pembelian yang ditawarkan.

Tak hanya membeli, menjual suatu properti ternyata juga seringkali menimbulkan masalah tersendiri. Untunglah ada portal jual apartemen dan rumah yang bisa membantu kita.

Portal jual apartemen dan rumah, Lamudi.co.id, akan memberi tips dan bantuan kepada para pencari properti rumah atau proyek jual apartemen (membeli apartemen untuk dijual kembali), sehingga bisa secara detail memahami prinsip-prinsip sebelum membeli properti, tidak hanya dari soal pilihan atau harga jual apartemen atau rumah saja.

Prinsip-prinsip dasar ini cukup penting, walaupun seringkali luput dari pandangan para pencari properti yang sekadar memikirkan tipe dan harga properti saja.

Lakukan Survei Lokasi Proyek

Prinsip pertama yang harus menjadi rujukan kamu sebelum membeli rumah atau proyek jual apartemen adalah berkenaan dengan lokasi proyek tersebut dikembangkan.

Setiap developer mungkin berusaha semaksimal mungkin untuk menyediakan kualitas bangunan dan fasilitas yang terbaik, namun untuk lokasi, itu adalah sebuah pengecualian. Tidak semua lokasi terbaik bisa dan tersedia untuk dibangun menjadi perumahan/apartemen.

Di tengah-tengah penyebaran pengembangan properti, produk-produk hunian dapat tersebar di manapun letaknya, mulai di dekat perkotaan maupun jauh dari perkotaan. Biasanya, lokasi hunian yang jauh dari perkotaan memiliki harga jual yang cenderung lebih murah dibanding di tengah-tengah kota.

Meskipun benar cenderung lebih murah atau bahkan jauh perbandingan harganya, kamu harus mengenal dengan detail lokasi pengembangan proyek tersebut. Setidaknya, sekalipun lokasi proyek tersebut adalah lokasi pengembangan baru, pastikan potensi pengembangan wilayahnya. Hal ini sangat penting tidak hanya untuk para end-user, namun juga para investor mengingat kondisi jangka panjangnya kelak.

Pilih Developer yang Berpengalaman

Semenjak munculnya kebijakan pemerintah dalam penyediaan 1 juta hunian untuk masyarakat, pertumbuhan yang signifikan tidak hanya datang dari para pencari properti namun juga termasuk pertumbuhan penyedia properti atau developer.

Developer-developer baru yang memiliki kapasitas finansial untuk mengembangkan hunian baik yang berskala kecil hingga menengah pun kini secara terang-terangan ikut berkompetisi dengan developer berkelas nasional yang telah melalang buana menyediakan beragam properti untuk masyarakat.

Bicara tentang kedatangan developer baru di khazanah penyediaan properti, bukan berarti terdapat klaim bahwa mereka tidak mampu atau belum berpengalaman untuk menjamin terbangunnya produk hunian dari mereka. Hanya saja jaminan tersebut belum bisa dikatakan nyata terbukti. Tidak heran jika akan terdapat ketidakyakinan para pencari properti terhadap mereka.

Memilih proyek-proyek hunian dari developer yang telah berpengalaman mungkin dapat menjadi jalan keluar bagi kamu untuk semakin meyakinkan diri dalam proses pembelian properti.

Kamu tinggal melihat proyek-proyek terdahulu developer tersebut untuk memastikan apakah kualitas hunian yang dijanjikan sesuai dengan kriteria hunian yang akan kamu tempati atau kamu jadikan investasi.

Tidak hanya dari sisi kualitas bangunan, developer-developer berpengalaman yang terpercaya rata-rata tidak segan untuk berinovasi dalam hal penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang kehidupan bermukim. Disinilah nilai plus yang bisa kamu dapatkan dibanding memilih proyek-proyek hunian yang berasal dari developer baru.

Follow me on social media:

• 
• 
• 
•