Menuju Startup Digital

Sebagai orang yang bergelut di bidang IT, siapa sih yang tidak kepingin punya startup yang bisa diandalkan untuk memberikan penghidupan yang layak, baik untuk sang pendiri maupun juga untuk banyak orang yang terlibat di dalamnya? Saya jelas kepingin.

Hanya saja selama ini saya merasa mendirikan sebuah startup seolah adalah hal yang “unreachable” buat saya. Saya memang memiliki kemampuan pemrograman dan sering juga menerima pembuatan aplikasi, khususnya aplikasi database untuk perusahaan kecil menengah, namun kemampuan tersebut berguna untuk pembuatan aplikasi berbasis web. Sedangkan trend saat ini adalah mengarah ke aplikasi di atas platform ponsel cerdas, seperti Android atau iOS.

Tambahan lagi, selama ini saya selalu bekerja sendiri, single fighter. Padahal untuk membangun sebuah startup sudah bisa dipastikan dibutuhkan orang-orang yang kompeten, nyaris mustahil dikerjakan sendirian.

Maka ketika ada sebuah gerakan nasional berjudul “Gerakan Nasional 1000 Startup Digital”, saya tanpa ragu mengikutinya. Gerakan ini akan memberikan pelatihan dan pembinaan kepada calon-calon pengusaha digital hingga akhirnya terbentuk 1000 Startup baru.

Tentu saja yang mendaftar gerakan ini akan sangat banyak sekali sehingga akan ada proses seleksi dalam beberapa tahap. Bagi saya, yang penting bukanlah pasti lolos seleksi atau tidak. Kalau lolos seleksi bahkan hingga bisa mendirikan sebuah startup, tentu saya akan sangat bersyukur. Tapi bila tidakpun, saya bakal banyak menimba ilmu.

Seperti di acara tahap pertama – yaitu Ignition – yang saya ikuti beberapa hari yang lalu. Dalam acara ini, peserta semacam diberi motivasi tentang pendirian startup. Beberapa kisah sukses dipaparkan di acara ini, termasuk tinjauan dari sisi legalitas juga ada.

Dalam Ignition tersebut, hal yang cukup menancap kuat dalam benak saya adalah pembentukan tim yang solid saat hendak membangun startup. Seperti yang saya ceritakan di atas, selama ini saya lebih banyak bekerja sendiri dan memiliki kelebihan di bidang teknis. Sementara hal yang kurang saya kuasai adalah soal pemasaran dan desain antarmuka. Jadi, saya perlu mencari orang-orang dengan kriteria tersebut untuk membangun sebuah tim yang solid. Barangkali ada yang mau mendaftar? Hehe.

Satu hal lagi adalah masalah legalitas. Jujur saja, beberapa waktu yang lalu saya sudah sempat hampir membuat sebuah produk aplikasi namun terbentur oleh regulasi-regulasi tertentu. Dalam acara Ignition, pak Menkominfo Rudiantara memberi sebuah wejangan bahwa “lebih baik minta maaf daripada minta izin”. Artinya, bila kita memiliki suatu ide aplikasi yang diyakini bakal memberi manfaat bagi orang banyak namun belum ada atau malahan sedikit membentur regulasi tertentu, tetaplah jalan untuk membangun aplikasi tersebut. Tentu saja dalam koridor tertentu ya, misalnya tidak sampai melanggar hukum atau kriminal.

Jika memang berhasil meyakinkan bahwa aplikasi tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat luas, ya sampaikan maaf apabila ternyata aplikasi tersebut sedikit-sedikit berbenturan dengan regulasi. Menkominfo sebagai pihak yang berwenang tentu akan membantu dengan merevisi regulasi agar aplikasi yang bermanfaat tersebut tetap bisa memberikan buahnya kepada masyarakat luas.

Setidaknya dengan apa yang saya dapat melalui Ignition tersebut, saya menjadi lebih termotivasi untuk membangun sebuah startup. Tinggal sekarang menggali ide, aplikasi apa yang bisa dibangun untuk bisa memberi manfaat pada masyarakat luas. Ada ide? (upss)

Follow me on social media:

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *