Kesan Tes Drive All New Veloz
Setelah meluncurkan model kedua pada tahun 2011, yang boleh dibilang sebenar modelnya tidak jauh-jauh amat dengan generasi pertama, baru pada akhir 2021 ini Toyota memperbarui kembali model Avanza.
Jadi ada selisih 10 tahun antara generasi kedua dan ketiga, meskipun pada rentang waktu 10 tahun tersebut ada sisipan model face lift.
Nah, Avanza yang baru ini secara kasat mata beda banget dengan generasi Avanza sebelumnya. Nampak ukurannya menggembung cukup banyak.
Selain itu, desainnya pun cenderung lebih agresif dan futuristis. Ini pasti Xpander effect, wkwkwk.
Wajar sih, belasan tahun Avanza anteng sebagai pemimpin pasar, tiba-tiba datanglah Xpander yang futuristis dan agresif, serta body lebih kekar, merusak singgasana Avanza itu.
Untuk mempertahankan hegemoni tersebut, Avanza kudu “dirombak”, kudu berani tampil beda, dan hasilnya adalah Toyota All New Avanza dan Toyota All New Veloz.
Veloz Berbeda Dengan Avanza
Wait, jadi sekarang ada Avanza dan Veloz? Betul. Sekarang keduanya menjadi makhluk dengan spesies berbeda.
Jika dulu Veloz disebut dengan Avanza Veloz, sekarang Veloz sudah menjadi spesies tersendiri, bukan sekadar beda varian saja.
Dari sisi siluet body-nya, memang Veloz dan Avanza rada mirip. Namun sebenarnya ada banyak detail berbeda di antara keduanya. Apalagi jika sudah ngomong fitur, Veloz jauh lebih unggul dibandingkan dengan Avanza, walau tentu kudu ditebus dengan harga lebih mahal.
Tes Drive All New Veloz
Dua hari yang lalu saya berkesempatan menjajal Toyota All New Veloz, varian tertinggi, yaitu Q TSS. Beginilah kesan saya setelah menjajal Toyota All New Veloz tersebut.
Body Toyota All New Veloz
Seperti sudah saya singgung sedikit tadi, body Toyota All New Veloz (dan juga All New Avanza) lebih besar dibandingkan dengan Avanza generasi kedua.
Ketika saya masuk ke Nasmoco Bantul, dealer tempat saya melakukan tes drive, dari kejauhan sudah nampak mobil tes drive All New Veloz dan memang nampak lebih besar dan gagah.
Pas kebetulan banget saya dapat parkir di sebelahnya. Ketika turun dan berdiri di sebelahnya, terasa banget kalau body Veloz baru ini lebih besar ketimbang Veloz lama.
OK, supaya tidak main perasaan, inilah data dimensi Veloz baru dibandingkan Veloz lama.
Dimensi | Veloz Baru | Avanza Baru | Veloz/Avanza Lama |
Panjang | 4.475 mm | 4.395 mm | 4.200 mm |
Lebar | 1.750 mm | 1.730 mm | 1.660 mm |
Tinggi | 1.700 mm | 1.700 mm | 1.695 mm |
Jarak poros roda | 2.750 mm | 2.750 mm | 2.655 mm |
Ground clearance | 205 mm | 205 mm | 200 mm |
Dengan data ini, nampak jelas penambahan ukuran body-nya.
Yang berubah juga bukan hanya body-nya saja. Berhubung varian yang saya tes ini adalah varian tertinggi, maka variasinya pun sangat lengkap.
Mari kita lihat dari depan. Di bagian moncongnya, ada grill yang sangat lebar, membentuk huruf A. Grill depannya yang lebar ini membuat tampangnya mirip Corolla Cross. Ya maklum, wong saudara.
Lampu depannya menggunakan LED dan DRL-nya menyatu pada lampu utama. Sudah tentu dilengkapi dengan fog lamp.
Menuju ke samping, siluet Veloz ini benar-benar beda dengan Veloz/Avanza lama. Moncongnya pipih memanjang, lebih mengesankan sebuah SUV ketimbang MPV.
Karena memiliki wheelbase panjang, maka pintu baris pertama dan baris kedua bisa didesain dengan ukuran yang lebar, sehingga memudahkan akses keluar masuk.
Hanya saja, desain pilar D sepertinya kurang bersahabat buat penumpang baris ketiga karena jendelanya jadi kecil.
Velg yang digunakan memiliki diameter 17 inci, menambah kesan gagah.
Spionnya auto menutup (Auto Retractable Mirror) ketika pintu dikunci.
Nampak belakang, desain lampu belakang yang menyatu, memanjang dari kiri ke kanan, membuatnya berkesan premium. Lampu belakangnya sendiri sudah menggunakan LED.
Oh ya, di bagian belakang atas, ada antena dengan model sirip hiu.
Interior Toyota All New Veloz
Berkat dimensi body yang melar itu, begitu masuk ke dalam Toyota All New Veloz, kesan lapang langsung terasa.
Begitu masuk, saya langsung menghempaskan tubuh ke joknya yang empuk dan nyaman. Kalau menurut perasaan saya, joknya lebih empuk dan nyaman dibandingkan Avanza lama.
Desain joknya merupakan kombinasi kulit dan bahan fabrik dan jok tersebut mampu menopang tubuh dengan baik.
Untuk mengatur posisi jok agar pas, seperti halnya kebanyakan mobil lainnya, jok bisa dimajukan dan dimundurkan, lalu punggung jok juga bisa dinaikkan dan diturunkan. Ketinggian jok juga bisa diatur. Saya tidak tahu apakah ketinggian jok ini sudah bisa diatur pada Veloz lama.
Puas menikmati joknya, pandangan langsung saya alihkan ke dashboard.
Dashboard All New Veloz ini memiliki kombinasi warna hitam dan krem, dan ada nuansa biru di konsol tengah.
Pada lubang semburan AC kanan (sisi driver) ada wadah yang bisa dimanfaatkan untuk menyimpan koin atau remote. Untuk minuman kemasan gelas juga bisa.
Sedangkan pada sisi penumpang, wadah semacam itu juga ada tapi dengan model laci, bisa dibuka tutup.
Sebagai media hiburan dan pemberi informasi tertentu, tersedia head unit dengan display 9 inci. Di bawah head unit tersebut tersedia pengatur AC yang menggunakan model kenop. Model kenopnya sih keren ya, cuma kok saya lebih suka jika full tombol. Malah Avanza baru yang menggunakan model full tombol.
Pada konsol tengah, selain tentunya terdapat tuas transmisi, terdapat laci yang bisa dimanfaatkan sebagai arm rest. Nah yang keren, terdapat baki yang ternyata adalah tempat meletakkan smartphone, sekaligus untuk mengisi ulang baterainya dengan teknologi wireless charging. Tentu saja smartphone-nya kudu mendukung pengisian ulang dengan wireless charging.
Seperti hampir semua mobil MPV, baris pertama selalu memiliki ruang yang luas. Bagaimana dengan baris kedua dan ketiga All New Veloz ini?
Baris kedua memiliki leg room yang lega, jok bisa dimajukan dan dimundurkan. Ketika jok driver saya setel pada posisi yang membuat saya nyaman untuk menyetir (FYI, tinggi saya 170 cm), leg room baris kedua tepat di belakang driver cukup lega buat saya.
Di belakang konsol tengah, terdapat tempat untuk meletakkan botol atau gelas, lalu terdapat juga 2 buah colokan USB.
Pada baris kedua ini ada New Rear-Seat Entertainment, sayangnya saya tidak sempat mencobanya.
Akses untuk menuju ke baris ketiga didapatkan dengan cara merebahkan jok baris kedua. Jok baris kedua ini terpisah antara jok bagian kiri dan bagian kanan dengan perbandingan 40:60.
Baris ketiga ini relatif sempit, kurang cocok untuk orang dewasa. Jika penumpang di baris kedua mau sedikit berbaik hati dengan memajukan joknya, yach lumayan lah, walaupun ya gitu deh.
Bagasi atau ruang di belakang jok baris ketiga nampaknya lebih sempit dibandingkan generasi sebelumnya. Sepertinya memang generasi kali ini lebih memaksimalkan ruang kabin untuk kenyamanan manusia.
Karena ruang bagasi yang sempit, maka ban serep diletakkan di bagian bawah mobil.
Kesan Tes Drive All New Veloz
Sebelum menyalakan mesin, saya mengatur posisi setir terlebih dahulu. Fitur pengaturan posisi setir yang tersedia pada Veloz baru ini adalah tilt steering dan telescopic. Keren loh, Yaris S TRD aja gak ada telescopicnya.
Tapiii, ada tapinya. All New Veloz gak punya paddle shift, hehe.
Setelah ritual mengatur posisi setir (dan juga jok) kelar, saya celingak-celinguk mencari posisi tombol “power”-nya. Woalah, ternyata terletak di bawah kenop AC.
Injak rem dan pencet tombol, jreeeeng. Mesin menyala dan tampilan dashboard muncul dengan animasi yang keren. Panel di dashboard ini full digital, tidak ada jarumnya sama sekali. Jarumnya ya berupa animasi digital.
Ketika “shutdown”, juga muncul animasinya dan ada tulisan See You. Wkwkwk, rada lebay ya.
Nah, ketika mau jalan, saya celingak-celinguk lagi. Mencari apa lagi? Kali ini saya bingung mencari tuas hand brake. Duh.
Lhaaa, ternyata hand brake-nya pakai tombol, bukan pakai tuas. Ndeso amat saya yak, wkwkwk.
Ketika jalan, barangkali saya belum paham 100% pemakaian hand brake dengan tombol ini, jadi saat mulai jalan dari posisi berhenti, baik dari awal perjalanan maupun misalnya kena lampu merah, mobil terasa sedikit “melompat”, ada hentakan yang agak keras gitu. Mungkin bisa juga dari fitur HSA-nya, atau Pedal Misoperation Control.
Jadi kalau kamu beli All New Veloz ini, saran saya pelajari dulu fitur-fitur yang saya sebutkan ini.
Dari rasa berkendara, All New Veloz ini mengalami peningkatan lumayan jika dibandingkan Avanza lama. Lebih stabil dan steady. Suspensinya kayaknya sedikit lebih keras dibandingkan Avanza lama.
Transmisinya menggunakan CVT, jadi sangat halus karena tidak ada pergantian gigi. Kalau kamu khawatir sama CVT, penggerak roda depan pula, sehingga bakal letoy di tanjakan, tepis jauh-jauh kekhawatiran itu. Yang penting, kenali karakter kendaraanmu.
Dulu waktu saya masih bawa Mirage, lewat tanjakan ekstrim di Cinomati (maaf bukan rasis ya, namanya memang seperti itu), aman-aman saja. Padahal CVT dan jelas FWD.
Berbagai fitur andalannya langsung bekerja memberikan bantuan saat mengemudi.
Blind spot monitoring sangat membantu saat kita hendak berpindah lajur dan melihat spion, karena spion bisa menangkap objek yang tidak terlihat oleh mata kita. Spion akan menampilkan lampu kecil di bagian ujung sebagai penanda bahwa di belakang ada objek yang bergerak di lajur tersebut.
Fitur lane departure assist bakal menjadi momok bagi mereka yang suka zig-zag. Jadi fitur ini akan mendeteksi jika kita akan berpindah lajur secara tiba-tiba, lalu membuat setirnya menjadi berat, seolah memaksa kita untuk tetap stay di lajur yang sama.
Supaya tidak “ditegur” oleh fitur ini, maka setiap kali kita hendak berpindah lajur, nyalakan dulu lampu sein. Nah untungnya Toyota baik, lampu seinnya juga diberi fitur senggol nyala. Jadi tuas lampu sein cukup disenggol sedikit ke arah yang dituju, lampu sein akan menyala tiga kali.
Kalau ingin belok, barulah tuas lampu sein diangkat atau diturunkan sampai bunyi klik, maka lampu sein akan menyala terus sampai setir berbalik arah atau tuas dikembalikan ke posisi netral.
Radius putar All New Veloz ini cukup baik, sekitar 4,9 meter saja. Sangat menguntungkan ketika putar balik karena tidak perlu dikoreksi.
Kekedapan kabin juga cukup baik. Suara dari luar tidak mengganggu alunan audio yang kita dengar melalui head unit.
Sayangnya saya tidak sempat menjajal semua fiturnya, maklum hanya tes drive dalam kota saja, itupun relatif dekat jaraknya. MID juga tidak sempat saya otak-atik. Namun saya pikir, ulasan di atas sudah cukup memberikan gambaran bagi kamu yang penasaran seperti apa All New Veloz ini.
Jika kamu hendak melihat review dalam bentuk video, silakan nonton video berikut ini:
Saya mengucapkan terima kasih buat mbak Citra dari Nasmoco Bantul yang sudah mengizinkan saya tes drive All New Veloz. Jika kamu berminat membeli All New Veloz, silakan kontak mbak Citra via WA 081804155500.
Follow me on social media:
Buat perbandingan dong Veloz vs Xpander ….