Sayangi Mata dengan Laptop ASUS OLED

Pernahkah kamu mendengar ungkapan “dari mata turun ke hati”? Biasanya ungkapan ini muncul ketika seseorang sedang jatuh cinta. Saat melihat lawan jenis yang menurutnya cantik/tampan, jantung seseorang akan berdebar-debar dan hatinya rasanya tidak karuan.

Ungkapan tersebut sejalan dengan “mata adalah jendela dunia” atau ada juga yang mengatakan “mata adalah jendela hati”. Apa yang nampak oleh mata akan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal yang membuat hati seolah tersengat oleh jutaan elektron.

Mata tak hanya menangkap kecantikan lahiriah saja. Kecantikan bathin atau yang kerap disebut dengan inner beauty, kemungkinan besar juga bakal ditangkap oleh mata.

Senyum ramah yang mencerminkan isi hati, mengambilkan mainan anak-anak yang terjatuh di dekat kakinya, gestur ketika berterima kasih kepada driver ojek online, dan lain-lain, adalah sikap-sikap kecantikan bathin yang tentu saja bisa direkam melalui mata.

Jika apa yang bisa ditangkap oleh mata bisa menggetarkan hati, betapa pentingnya indera yang satu ini. Sudah selayaknya mata dijaga dengan baik.

Kesehatan Mata Pengguna Komputer

Unfortunately, beberapa orang bekerja dengan potensi kelelahan mata lebih besar dibandingkan orang lain. Contoh paling mudah adalah mereka yang bekerja dengan menggunakan komputer, terutama jika jangka waktu kerjanya cukup panjang.

Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh ASUS bekerja sama dengan Detik Network, dan diikuti oleh lebih daripada 500 responden dengan berbagai latar belakang, profesi, dan usia, terungkap bahwa 47,30% responden menghabiskan waktu antara 5-10 jam di depan laptop.

Walaupun mungkin respondennya hanya 500an, tetapi bolehlah dianggap cukup mencerminkan pola penggunaan komputer di Indonesia. Artinya jumlah pengguna komputer di Indonesia yang sehari-hari bekerja antara 5-10 jam di depan komputer hampir menyentuh angka 50% dari jumlah penduduk.

Itu baru jumlah orang yang bekerja di depan komputer antara 5-10 jam. Yang kurang daripada 5 jam dan yang lebih daripada 10 jam pasti juga ada, bukan?

Nah apalagi pada masa-masa pandemi ini, ketika orang cenderung lebih banyak bekerja dari rumah dan anak-anak juga bersekolah dari rumah. Diyakini waktu yang digunakan di depan komputer pasti meningkat cukup drastis karena menggantikan waktu yang tadinya dihabiskan di perjalanan berangkat dan pulang kantor/sekolah.

Menariknya, sebanyak 68,10% responden mengaku tahu bahwa paparan radiasi cahaya biru dapat merusak kesehatan mata. Artinya mereka menyadari bahwa layar monitor komputer berpotensi merusak kesehatan mata mereka karena adanya paparan radiasi cahaya biru.

Lalu yang kemudian memutuskan untuk lebih selektif dalam memilih perangkat komputer, khususnya mempertimbangkan soal paparan radiasi warna biru tadi ada 66,50%.

Efek Radiasi Cahaya Biru Pada Mata

Sebenarnya, seperti apa sih efek radiasi cahaya biru pada mata itu?

Jadi gini, kalau kita bongkar-bongkar lagi pelajaran Fisika di SMA dulu soal cahaya, akan ada pembahasan bahwa cahaya itu memiliki panjang gelombang. Hanya cahaya dalam rentang panjang gelombang tertentu yang bisa ditangkap oleh mata.

Supaya mudah dibayangkan, warna yang bisa ditangkap oleh mata itu adalah warna-warna pelangi, mejikuhibiniu. Warna merah memiliki panjang gelombang yang lebih panjang dibandingkan warna ungu.

Cahaya dengan warna yang panjang gelombangnya pendek memiliki energi lebih besar dan energi yang besar ini jika terus menerus “menghantam” mata berpotensi merusak kesehatan.

Beruntunglah kita karena mata punya retina yang bisa menyaring spektrum warna tertentu yang berpotensi merusak kesehatan. Hanya saja, kemampuan penyaringan tersebut memiliki batasan juga.

Spektrum warna dengan panjang gelombang sekitar 415 nm hingga 455 nm memiliki efek paling merusak dan paling sulit disaring oleh mata. Ndilalahnya, spektrum warna pada panjang gelombang tersebut berwarna biru.

Lalu apa akibatnya jika kita sering terpapar radiasi warna biru tersebut? Beberapa di antaranya adalah:

  • Kelelahan Mata

Efek yang paling ringan adalah kelelahan mata. Tak perlu cara yang rumit untuk membuktikannya, mana yang membuat kita lebih cepat lelah, membaca buku atau membaca melalui layar monitor?

Membaca melalui layar monitor selain berpotensi membuat mata cepat lelah, juga bisa membuat pandangan menjadi kabur dan berakhir menjadi sakit kepala.

  • Gangguan Tidur

Melihat ke layar monitor bisa menyebabkan gangguan tidur, karena radiasi cahaya biru yang masuk ke mata akan diterjemahkan oleh otak menjadi gambar, meskipun saat itu yang kita lihat adalah tulisan.

Hal ini akan menyebabkan gangguan pada irama sirkadian, plus menghambat munculnya hormon melatonin yang membuat kita mengantuk.

  • Kerusakan Retina

Hantaman gelombang sinar biru terus menerus ke retina bisa menyebabkan degenerasi makula dan itu bisa menyebabkan kerusakan retina mata secara permanen.

Lalu bagaimana solusi agar mata kita tetap sehat?

Yang paling mudah tentunya adalah mengurangi kegiatan di depan layar komputer. Namun seperti pembahasan di atas tadi, beberapa orang tertentu tidak bisa menghindarinya karena tuntutan pekerjaan.

Nah, jika kamu termasuk ke dalam golongan ini, maka alternatif solusi yang tersedia adalah memilih komputer yang layarnya memiliki radiasi warna biru berbahaya yang minimal.

ASUS Mempersembahkan Laptop Dengan ASUS OLED

Dengan adanya fakta bahwa efek radiasi cahaya biru bisa membahayakan kesehatan mata dan adanya kesadaran para pengguna komputer terhadap efek radiasi cahaya biru tersebut, produsen komputer dituntut untuk berinovasi agar menghasilkan komputer yang ramah terhadap mata.

Inovasi ini tentu bukan saja hanya untuk memenuhi “tuntutan” orang-orang yang memiliki kesadaran terhadap efek radiasi warna biru, tetapi sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab produsen komputer terhadap penggunanya, memastikan supaya pengguna komputer tetap terjaga kesehatan matanya.

laptop asus oled

ASUS sebagai sebuah produsen komputer kelas dunia, sudah pasti memiliki inovasi untuk menjawab tantangan ini. Inovasi tersebut dihadirkan dalam bentuk ASUS OLED, suatu teknologi tampilan layar yang bukan saja mampu mereduksi paparan cahaya biru yang berbahaya, tapi sekaligus juga menampilkan warna-warna yang memesona.

Kok bisa? Bukankah dengan mengurangi pancaran biru, maka warna layar monitor cenderung menjadi kekuningan?

Nah, inilah hebatnya layar OLED yang sudah dioptimasi oleh ASUS. Fitur Eye Care di ASUS OLED tidak hanya sekadar mengurangi radiasi sinar biru, tetapi mampu mempertahankan kualitas reproduksi dan akurasi warnanya. Dengan menggeser spektrum cahaya biru, ASUS OLED dapat menekan paparan radiasi sinar biru yang berbahaya tanpa mengurangi kualitas dan akurasi warnanya.

Kehebatan fitur ASUS OLED ini mendapatkan pengakuan berupa sertifikasi Low Blue Light dan Flicker Free dari TÜV Rheinland.

Kelebihan Perangkat ASUS OLED

Meskipun ada yang berkurang pada ASUS OLED, yaitu radiasi sinar birunya, tapi soal kualitas sama sekali tidak ada yang berkurang, bahkan laptop ASUS OLED memiliki banyak kelebihan. Berikut adalah beberapa kelebihan ASUS OLED tersebut.

1. Lebih Aman Untuk Mata

Sesuai dengan pembahasan pada artikel ini, memang hal inilah yang hendak dicapai oleh ASUS ketika melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan ASUS OLED. ASUS OLED memiliki fitur Eye Care yang dapat mengurangi tingkat paparan radiasi sinar biru pada layar hingga 70%.

2. Warna Lebih Kaya dan Akurat

ASUS mampu menggeser spektrum cahaya biru sehingga mengurangi potensi bahayanya tapi hal tersebut bisa dilakukan tanpa mengurangi kualitas warna, bahkan warna ASUS OLED lebih kaya dan akurat.

laptop asus oled

Supaya tak sekadar bicara tanpa dasar, ada data yang menunjukkan bahwa warna ASUS OLED memang kaya dan akurat. Kekayaan warna ASUS OLED ditunjukkan dengan kemampuannya mereproduksi 100% warna pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% warna pada color space sRGB. Lalu soal akurasi warnanya, ASUS OLED diganjar dengan sertifikasi PANTONE Validated Display.

3. Tetap Jernih Pada Tingkat Kecerahan Rendah

Ketika layar monitor diturunkan kecerahannya untuk kebutuhan tertentu (misalnya ruangan terlalu gelap sehingga layar monitor menjadi silau), ASUS OLED tetap dapat menampilkan warna yang akurat.

Hal ini dimungkinkan karena ASUS OLED menggunakan 3D color gamut sebagai referensi. Teknologi 3D color gamut menambahkan faktor iluminasi untuk mengukur color volume secara keseluruhan dan ASUS OLED memiliki color volume 60% lebih besar dibandingkan dengan layar laptop pada umumnya.

4. Detail Warna dan Visual Terbaik

Teknologi layar monitor yang masih menggunakan LCD membutuhkan panel backlight supaya layarnya menjadi terang. Berbeda dengan LED, khususnya ASUS OLED, yang memang dari sononya sudah terdiri dari jutaan lampu LED berukuran sangat kecil.

Lampu-lampu LED ini sifatnya independen, dapat dimatikan secara sepenuhnya ketika lampu di posisi yang lain menyala. Jadi ketika hendak menghasilkan warna hitam, lampu LED tersebut mati sehingga menghasilkan warna hitam sempurna. Kontras warnanya juga sangat tinggi.

Tidak tanggung-tanggung, ASUS OLED hadir dengan rasio kontras hingga 1.000.000:1 sehingga Anda dapat menikmati setiap detail warna dengan sangat jelas.

Pada sektor ini, lagi-lagi ASUS memiliki sertifikasi, yaitu DisplayHDR 500 True Black dari VESA. Mau menikmati konten multimedia dalam format HDR? Pakai ASUS OLED.

5. Tayangan Tidak Kabur Pada Gerakan Cepat

Suka nonton film action yang gerakannya cepat? Kamu pasti bakal puas jika nontonnya pakai ASUS OLED karena gambarnya tidak akan kabur (blur).

Ini dimungkinkan berkat response time ASUS OLED yang sangat kencang, yaitu hingga 0,2 ms atau 50 kali lebih kencang dari layar laptop pada umumnya. Jadi setiap gerakan, frame demi frame dapat ditampilkan tanpa “terlambat” mengantisipasi frame berikutnya. Itulah yang membuatnya tidak kabur alias blur.

Produk Laptop ASUS OLED

Setelah tahu efek pancaran sinar biru pada mata dan kini tahu bahwa ada produk laptop yang bisa secara signifikan mengurangi dampak tersebut, sudah sewajarnya jika kita memilih produk-produk tersebut saat ada kebutuhan untuk membeli laptop.

Berikut ini adalah beberapa produk laptop ASUS yang telah menggunakan ASUS OLED.

  1. ZenBook Pro 15 OLED (UX535)

ZenBook adalah seri premium dari ASUS. Laptop ini diperkuat dengan prosesor Intel generasi ke-10 dan GPU NVIDIA GeForce GTX 1650 Ti. RAM-nya 16 GB dan menggunakan ruang simpan SSD 1 TB.

Layar OLED-nya memiliki resolusi 4K dan teknologi layar sentuh, ditambah dengan teknologi ScreenPad sebagai pengganti touchpad.

Rentang harganya adalah Rp23.999.000 hingga Rp27.999.000.

  1. ZenBook 13 OLED (UX325 dan UM325)

ZenBook yang berukuran mungil dengan layar 13 inci, memudahkan mobilitas penggunanya. Laptop ini memiliki dua pilihan prosesor, yaitu Intel Core generasi ke-11 atau AMD Ryzen.

Untuk varian prosesor Intel, chip grafis yang digunakan adalah Intel Iris, sedangkan untuk AMD, chip grafisnya adalah AMD Radeon.

Rentang harganya adalah Rp16.299.000 hingga Rp19.299.000 untuk varian Intel, sedangkan untuk varian AMD sekitar Rp1.000.000 lebih murah.

  1. ZenBook Pro Duo 15 OLED (UX582)

Ini adalah salah satu produk ASUS paling inovatif. Sudah layarnya pakai OLED, layarnya dobel pula. Laptop ini diperkuat dengan prosesor Intel Core generasi ke-10 hingga seri i9.

Laptop ini benar-benar cocok buat para pembuat konten video karena memiliki RAM hingga 32 GB, ruang simpan 1 TB SSD, dan prosesor grafis NVIDIA GeForce RTX 3070.

Ya cuma harganya gak main-main juga sih, Rp42.999.000 hingga Rp50.999.999.

  1. VivoBook 15 OLED (K513 dan M513)

Untuk mereka yang berjiwa muda, terdapat seri VivoBook berukuran layar 15 inci dengan dua varian prosesor juga, Intel Core generasi ke-11 dan AMD Ryzen.

Laptop ini tampil unik dengan tombol Enter berbingkai warna kuning, memang cocok dengan jiwa muda.

Harga laptop ini berada pada rentang Rp8.799.000 hingga Rp10.699.000 untuk varian Intel, sedangkan untuk varian AMD sekitar Rp1.000.000 lebih murah.

Itu tadi adalah beberapa jenis laptop ASUS OLED yang telah beredar. Jangan khawatir, ke depannya bakal lebih banyak lagi varian laptop ASUS OLED dan yang pasti bakal diperkuat dengan prosesor terkini Intel Core generasi ke-11 Tiger Lake.

Prosesor Tiger Lake menjadi pilihan karena mampu menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga.

Follow me on social media:

Similar Posts

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *