Menghitung Royalti

Dari salah satu komentar yang masuk di tulisan saya terdahulu Jadi Penulis Itu Enak Ya, serta banyaknya pertanyaan yang masuk ke email saya yang menanyakan tentang royalti, maka akan saya beberkan di sini tentang cara perhitungan royalti yang diberikan oleh Elex Media Komputindo kepada saya.

Besarnya royalti yang saya terima adalah 10% dari harga buku sebelum PPN dikalikan jumlah buku yang laku. Dan sebagai warga negara yang baik, royalti yang saya terima dipotong pajak 15% (hiks).

Nah, pasti Anda belum puas kalo belum ada contoh kongkritnya. Gini nih:

Kalau ada sebuah buku di toko buku yang harganya Rp 33.000,-, maka harga buku sebelum PPN adalah Rp 30.000,- (besar PPN adalah 10%). Seandainya buku tersebut laku sebanyak 1.000 exemplar, maka royalti yang saya terima adalah: 10% x 1.000 x Rp 30.000,- = Rp 3.000.000,-. Karena masih dipotong pajak 15%, maka nettonya adalah: (100-15)% x Rp 3.000.000,- = 2.550.000,-.

Masih ada lagi, Elex Media Komputindo ternyata baik hati. Setiap kali sebuah buku terbit, penulisnya mendapatkan uang muka royalti sebesar 25% sekalipun bukunya belum laku sebijipun. Jadi kalau mengikuti contoh harga buku diatas, jika sebuah buku dicetak sebanyak 3000 exp, maka saat buku terbit penulisnya mendapatkan uang muka royalti sebanyak (100-15)% x 10% x 25% x 3.000 x Rp 30.000,- = Rp 1.912.500,-

Jadi silakan dibayangkan sendiri berapa royalti yang bakal diterima kalau seorang penulis produktif dalam menulis buku dan bukunya laku.

Pemberian royalti dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. (Saat menulis posting ini, saya lagi dag-dig-dug menunggu transfer royalti, hehehe).

Follow me on social media:

Similar Posts

43 Comments

  1. Dear

    Heheh sinyo belum punya buku solo, baru di majalah doank, ternyata hampir sama ya kalau diitung besaran di majalah ๐Ÿ˜‰ kontan lagi. Tapi kalau buku lebih seru karena nama atas nama sendiri, dan kalau penjualan mencapai 3 juta idih keren. Salam kenal, peace.

    Sinyo

  2. Dear Mas Yahya
    Saya mampir sebentar ya, silaturahmi
    Tentang royalti, kadang ada penulis yang kecewa karena penerbit terkesan nakal. Meski demikian tentu saja masih amat banyak penerbit yang baik.

    Jika buku tersebut kira-kira bakal laris di pasar, maka tak ada salahnya kita coba terbitkan sendiri alias self publishing. Saat ini saya sedang mencoba.

    Salam dari Kota Apel Malang:
    http://mhzen.wordpress.com
    http://mzenmzen.multiply.com

  3. #4
    Kayaknya modal saya gak cukup kuat untuk mendirikan penerbitan pribadi ๐Ÿ˜€

    #5
    Makan-makan? Boleh. ๐Ÿ˜€
    Sayangnya makanan tidak bisa diattach lewat email

  4. informatif sekali mas, thx ๐Ÿ˜€ (berarti penulis seproduktif mas yahya perlu ditodong makan2 setiap februari & agustus nih hihihi)

  5. Dapet Link dari si Okto nih…

    Saya pernah dapat informasi dari sebuah penerbit buku-buku IT (kebetulan saya juga pemain di dunia perbukuan tapi bukan penulis melainkan EO pameran buku dan Toko buku online) nih. katanya buku best seller di kancah perbukan Indonesia itu biasanya penjualannya rata-rata 1000exp.

    Brarti harus jadi buku best seller dulu donk biar bisa dapet royalti segitu?? he..he..he..

    Nah, buku-buku Pak Yahya sendiri berapa nih rata-rata penjualannya??

    Thx infonya…

  6. #9
    1000 exp? Gak salah tuh, 10.000 kali ๐Ÿ˜€
    Kalo cuma 1.000 mah, berarti semua buku saya best seller dong ๐Ÿ˜€
    Hampir semua buku saya sudah terjual lebih daripada 1000, kecuali yang baru terbit bulan November 07 kemarin (baru 700 an) dan satu lagi OpenOffice Writer.
    Gak tau nih, kenapa buku open source gak laku, hiks

  7. apakah semua penulis itu sombong ya…

    aku punya tetangga yang amit2 sombongnya..suaminya sich kerja di kawan pustaka katanya jadi redpelnya..istrinya ini ikut nulis buku fisika kimia dalam bentuk rumus2..katanya royalti itu dapatnya setiap bulan…apa benar begitu ya…apa ga cape penerbit ngitungin tiap bulan…

  8. kalo aku bukan underestimed tapi wong penulisnya aja sombong begitu gimana kualitas bukunya…elek media jangan terima penulis yang seperti itu dong..merusak nama penerbit aja…wajar naskah dia masuk n terbit wong suaminya redpelnya…..padahal sama sekali ga punya background mengajar..karena bukunya rumus kimia, fisika….yang menurutku semua sarjana kimia pasti bisa asal memahami rumusnya…bukan sirik…tapi emang orangnya sombong banget…..belum juga kayak penulis2 yang best seller….omong2 kalo best seller berapa copy /

  9. #14 #15
    Hmmm, kalo Anda punya masalah sama tetangga Anda, ya jangan sama ratakan semua penulis dong.
    Saya juga punya teman penulis yang sombong, tapi bukunya berbobot tuh. Saya memang gak suka orangnya, tapi mau tidak mau mengakui bahwa tulisannya memang berkualitas.
    Jadi saya kira tidak ada hubungannya antara kualitas tulisan dengan kesombongan orangnya.

  10. Mas, mau tanya, royalti sebesar 10% dari harga jual sebelum pajak itu untuk penulis yang sudah kawakan atau juga penulis baru. Sebab, di beberapa penerbit rata-rata memberlakukan royalti 10% dari harga netto yang berarti 5 % dari harga bruto. Berarti royalti di penerbit Mas nulis lumayan besar ya?
    Terima kasih atas jawabannya.

  11. gimana kalo di kontrak gak ada ketentuan tt buku rusak ato gagal cetak, dan ternyata dalam perhitungan royalti dibebankan ke penulis. artinya sekian buku yang rusak itu mengurangi jumlah royalti dari misalnya 3000 eksp yang seharusnya diterima penulis (jika buku laku semua). fiuh, sepertinya itu adalah kecerobohan penulis ya? harus hati2 dan super teliti soal kontrak. sebagai info, saya terima royalti pertama kali 8% bruto. pajak tanggungan penulis sendiri, dengan komitmen membayar zakat penghasilan dari jumlah royalti tersebut.

    gimana dengan elkom?

  12. #19
    Bukankah kalau buku tidak laku, kita tidak dapat royalti? Kalau ada buku rusak rasanya itu tidak dibebankan ke penulis, hanya mengurangi potensi pendapatan royalti saja.
    Tapi ini masukan yang bagus, akan saya tanyakan ke pihak Elex ๐Ÿ™‚

  13. Mas,saya punya teman mau nyoba nerbitin bukunya…bisa minta channel publisher yang bisa di masukkin ga ya?syukur2 yang gede kaya elex,hehehe, bukunya tentang IT. Lebih tepatnya tentang CMS…bisa tolong bantu?
    Thanks ya..

  14. salam kenal..
    wah… lumayan lo. jaman serba susah begini duit berapapun kudu di syukuri ya..
    jd pengen ikut nulis buku,ni.. sapa tau bisa sesukses Andrea Hirata. wakakakak.. :p

  15. Mas, saat ini buku saya da masuk.But mereka maunya sistem putus. Padahal buku menurut prediksi mo in, tapi karena terbentur waktu jadi sistem ini saya sanggupin aja. Mas Yahya pernah nerbitin buku dengan sistem putus nggak ya???

    1. Kira2 berapa lama ya waktu cetak dan edarnya? ๐Ÿ˜€
      saya sdang dag dig dug menunggu buku pertama saya selesai cetak..

  16. Di situs Elex, saya lihat buku2 Yahya terakhir terbit Des 2010 (tahun lalu). Dalam tahun ini kelihatan belum ada buku baru dari mas? Kenapa? Apakah industri buku TI sedang lesu atau permintaan dari penerbit yg menurun?
    Tq. Felicia

  17. menarik ya Pak.
    Hehehe.

    o iya Pak Yahya, ada nggak tips supaya tulisan kita itu punya “nilai jual” dan disukai oleh pembaca?
    Sekian pertanyaan saya.
    Terima kasih..

    Tetap Semangat Menulis.

    1. Hmm.. saya juga pingin tahu tips bagaimana buat buku yg “laris”. Sulit untuk
      dirumuskan apakah buku itu best seller atau tidak? JK Rowlings paling mengerti.

      Yng penting Anda suka menulis karena kalo Anda menyukainya, Anda dapat
      menghasilkan buku yg Anda akan puas. Anda tdk akan menyerah ditengah. Dan yg
      penting, Anda perlu disiplilin. Bukan hanya menulis 1 bab dalam 1 minggu (atau
      dalam 1 bulan) tapi dalam 1 hari!

      Anda juga tidak bisa sekedar bertanya kepada pembaca apa yang mereka inginkan
      dan mencoba memenuhinya. Menulis buku yg ada nilai jual bukan melulu urusan
      tampilan dan pandangan orang terhadap buku tersebut. Tetapi yang terpenting
      dari itu semua adalah bagaimana buku itu dapat berfungsi maximal untuk
      memuaskan pembaca Anda shga ia bisa mendapat tempat dihati mereka.

      1. @Jefferly: nilai jual sebuah buku itu gampang-gampang sulit untuk “didefinisikan”. Sama seperti orang jual gorengan, rasanya sih ya begitu2 saja, tapi kok yang di sebelah selatan jalan lebih laku daripada yang di utara jalan?
        Selera pembaca juga turut berpengaruh.
        Yang penting, tulislah dengan jujur. Kalau di dunia IT ya sebaiknya semua yang dibahas sudah dicoba dulu dan berhasil, baru ditulis.

        @Yahya: mas Yahya yg kebetulan namanya sama dengan saya, terima kasih buat komentar2 Anda

    1. Iya dapat, 5 exp buku :D.
      Totalnya sih 6, tapi yang 1 mestinya dikoreksi kalo ada yang salah, trus dibalikin ke penerbit, siapa tau kelak cetak ulang.
      Tapi biasanya enam-enamnya ya dipake sendiri (lol)

  18. Kira2 berapa lama y waktu cetak dan edarnya? ๐Ÿ˜€ Saya sedang dag dig dug menunggu bku pertama saya selesai cetak.. ๐Ÿ˜€

  19. Salam kenal pak

    kebetulan novel saya seven of wind januari pertengahan 2012 akan terbit, via self publisihing, membaca blog bapak jadi mengerti

    salam
    rajutanmu.wordpress.com

  20. Salam hangat mas yahya…
    Kenalkan saya icha asal lombok, ingin sekali nerbitin buku di Elex. kebetulan saat ini saya sedang menulis novel horor,,, tapi pas saya baca prosedurnya rasanya susah daan rumiitt banget, udah seperti rumus kimia aja. makluk aja lah mas, saya rada gaptek kalau masalah ini, hhee…
    jadi gimana nih nasib saya ๐Ÿ™

    1. Coba langsung ke situs elexmedia.co.id saja, lalu cari no telpon redaksi, mungkin mereka bisa memberi penjelasan lebih rinci ๐Ÿ˜€

  21. dan saya menemukan tempat yang tepat soal elex..,
    eh.., si pemilik blognya ternyata sering nerbitin buku disana hihihihi…,

    makasi infonya mas., ๐Ÿ™‚

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *