Jadi Penulis Itu Enak Ya

Dulu saya sama sekali gak pernah membayangkan bakal jadi penulis. Malah jaman SD dan SMP dulu, pelajaran mengarang adalah pelajaran yang paling tidak saya sukai. Lantas kenapa sekarang bisa jadi pengarang (atau mungkin lebih tepatnya penulis buku komputer)?

Ini bermula dari hobi saya mengoprek komputer. Apalagi saya sempat kerja di toko komputer sehingga banyak trik-trik ngoprek komputer yang saya dapat. Karena bekerja di toko komputer pulalah, saya banyak bersinggungan dengan konsumen yang sangat awam. Terus terang saya suka “gemas” dengan para konsumen – khususnya yang awam – melihat cara mereka “memperlakukan” komputer.

Namun saya tidak membiarkan mereka begitu saja. Saya suka berbagi ilmu dengan mereka agar pengetahuan mereka tentang komputer bertambah. Dari situ kemudian timbul niat saya untuk membagikan ilmu secara tertulis.

Selain suka berbagi ilmu, saya juga suka menambah ilmu dengan membaca buku-buku komputer. Saat membaca buku-buku komputer tersebut, saya makin merasa tertantang untuk menulis buku juga. “Ah, kalau cuma begini saya juga pasti bisa”, begitu pikir saya. Saya pikir itu bukan ucapan kesombongan, tapi untuk memotivasi diri.

Awalnya tentu saja tidak langsung mulus. Dua naskah saya sempat ditolak oleh dua penerbit yang berbeda. Namun saya tidak menyerah. Tidak perlu menunggu terlalu lama, naskah saya yang ketiga akhirnya diterima dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Akhirnya sampai sekarang saya sudah menulis 22 buku komputer, semuanya diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.

Selain dalam bentuk buku, secara rutin saya juga berbagi ilmu melalui Majalah INFO Komputer dan Tabloid PCplus.

Trus di mana enaknya? Setelah buku dan artikel saya banyak beredar, nama saya mulai dikenal. Efek sampingnya, saya jadi sering dipanggil menjadi pembicara pada seminar atau workshop bertema komputer. Lokasi seminar atau workshop tersebut bukan cuma di kota tempat saya tinggal (Yogyakarta), tetapi di berbagai kota di Indonesia. Buat saya yang suka travelling, tentu ini menyenangkan. Itu khan namanya berwisata yang bukan cuma gratis, malahan dibayar. Bahkan pengalaman pertama saya naik pesawat terbang juga didapat ketika memberikan workshop di Manado.

Lalu saya juga mendapat kesempatan untuk cuap-cuap di radio. Ini menyenangkan sekali. Sejak SMP saya hobi mendengarkan radio dan suka membayangkan jadi penyiar radio. Memang saya tidak jadi penyiar radio, tapi sama saja khan, yang penting “masuk” radio.

Tinggal satu yang belum kesampaian, masuk TV. Barangkali ada yang mau ngajak saya?

Follow me on social media:

Similar Posts

16 Comments

  1. Bung Yahya….! Beberapa buku anda juga saya pakai dalam pengajaran…
    Pengen tahu nih cerita diatas….Wkt ditolak oleh 2 penerbit…trus buku tersebut anda buang, disimpan atau dimodifikasi utk diajukan kepenerbit lain (Elexmedia) hingga akhirnya diterbitkan…? Menurut anda, penerbit itu menolak krn apa…? Apakh yg diterbitkan itu isinya sebenarnya persis dg yg ditolak…?

    Menurut anda, penerbit yg bagus royaltinya selain ALexmedia, apa ya…

    Ok,
    salam buat teman2 di PCPLus…ms Suhartono, Mas Winarno, dll…
    Lainkali saya akan kirim artikel lagi….

    Salam,

    Rendra Tris
    ———-

  2. @Rendra Tris:
    Wah, makasih, Pak Rendra. Anda mengajar di mana?
    Naskah saya yang pertama ditolak oleh Elex Media :D. Penolakan mereka profesional karena disertai dengan kritik dan saran yang membangun terhadap naskah saya.
    Sedangkan naskah yang kedua ditolak oleh penerbit di Yogyakarta, tanpa alasan yang jelas.
    Naskah ketiga adalah hasil modifikasi naskah pertama, sesuai dengan kritik dan saran yang diberikan oleh Elex Media.
    Kalau soal royalti saya nggak tahu, soalnya buku saya belum pernah diterbitkan oleh penerbit lain di luar Elex Media sih πŸ˜€

  3. Dear

    Ebat bang Yahya, saya di Magelang juga sedang merintis ke arah yang sama. Hmm sekarang sudah terkenal di dunia penulisan soal game πŸ˜‰ (kontributor majalah Hot Game dan majalah WE) , cuma mau merambah ke dunia IT (saat ini saya “penjaga gawang” di Indonet Magelang) dengan ikut lomba, it for children, doakan ya hehehe menang. Selain bidang it juga psikologi anak sudah mulai saya lirik. Kalau buku solo saya belum pernah terbit karena sibuk dengan kerja di kantor, tapi ini sudah mulai menyusun waktu agar dapat produktif tanpa mengganggu kerjaan kantor. Sukses selalu ya bang, moga2 kapan-kapan kita bisa bertemu, biar saya bisa banyak belajar kepada “njenengan”. Amiin

    Salam
    Sinyo

  4. Mas Yahya…bagi ilmunya donk…
    mau tau gimana prosedur nulis buku hingga diterbitkan..?
    kalo di elexmedia sendiri seperti apa prosedurnya hingga naskah kita diterima dan sampai kasih royaltinya..? itu seperti apa..? cerita donk…heee..hee thanks

  5. @Wahyu Wardana:
    Hmm, boleh. Besok saya posting di blog ini sebagai tulisan terpisah ya πŸ˜€

  6. wuih… mantabb kang…
    asal diingat, apa yang akang dapet sekarang ini bukanlah hasil akhir.
    namun baru sebuah permulaan….

    mungkin bisa sedikit ditebak dengan ekstrapolasi maya, 20 tahun lagi kang yahya bakalan jadi apa… πŸ™‚
    gutlak dan sukses ya kang…

  7. memotivasi diri dengan mengatakan, “Ah, kalau cuma begini saya juga pasti bisa” juga sering saya lakukan. Bahkan, saya sesekali membaca buku yang mungkin luput dari pengamatan kebanyakan orang karena mungkin dinilai sebagai buku yang “kurang bermutu”. Tujuannya adalah agar bisa meyakinkan diri dengan berkata. “Ah, kalau cuma begini saya juga pasti bisa.”

  8. Mengulangi Pertanyaan saudara Wahyu Wardana (January 23, 2008 at 4:27 am)

    Ingin bertanya tentang Prosedur Penerbitan Naskah di Elex Media Komputindo sampai diterimanya, seperti yang sudah saya baca untuk penerbit Gramedia adalah seperti ini http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg00058.html
    apakah di Elex itu sama prosedurnya dan satu lagi naskah yang kita buat dikirimkan ke alamat apa ? terima kasih.

  9. @bachtiar:
    Karena Elex Media dan GPU itu masih satu group, aturan main mereka hampir sama. Jadi kira-kira prosedur penerimaan naskah di Elex Media juga sama seperti arsip milis yang Anda berikan tsb.
    Naskah boleh dikirim dalam bentuk digital dan disimpan dalam media CD misalnya. Alamat redaksi ada di Jl. Palmerah Selatan 22, Jakarta 10270.
    Informasi lain dapat dilihat di situs resmi Elex Media di http://www.elexmedia.co.id

  10. Hmmm…Iya sebenarnya enak juga jadi penulis. Tapi terkadang jika ide terlalu banyak trus waktunya ga ada? Capek Dech…Oh…ya…salam kenal, saya juga penulis, kalau memang layak disebut begitu….

  11. Mas Yahya, saya tertarik jua buat menulis buku apalagi setelah membaca tulisan mas berjudul “Jadi Penulis itu, Enak ya”. Tahun lalu saya pernah baca di blog mas yang masih lama tntang syarat menulis di Elexmedia, namun saya lupa download matrix buku (semacam proposal penulisan ke Elex).

    Lewat tulisan saya ini, tolong kalo bisa diinformasikan dimana saya bisa mendownload proposal penulisan buku tsb, karena saya orangnya juga suka berbagi ilmu komputer, hanya mungkin niat menulis buku baru kesampean sekarang.

    Waktu saya buka web elemedia hari ini, berkali-kali ga bisa. Besar harapan saya kalo mas Yahya bisa bantu, karena saya sedang menulis materi buku komputer. Tolong kabari saya lewat emel [email protected] yah. Makasih sebelumnya.

    Ganny@surabaya

  12. Wah mas hebat banget kisah hidupnya

    saya juga sudah lama bercita-cita menjadi penulis…khususnya fiksi, dan psikologi…sejak sma saya punya buku harian sampai sekrang sudah ada 8 an buku masih saya simpan rapi…pengen juga tuh jadi penulis tapi kok masih takut kalo ditolak sama penerbit takut tulisannya jelek….punya tips ndak? thanks…

  13. waduh 2008 …. telat banget baca kek ginian,… rugi jadinya,… banyak ilmu terkandung di blog ini,…

    makasi,…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *