Goodbye, Zam
Rasanya masih terngiang di benak saya pertemuan pertama saya dengan Zam alias Matriphe. Pada moment yang sama, itulah pertama kalinya saya kopdar dengan anak-anak ngeselin, njengkelin, ngeyelan, nggaya, dangkal, dan sok tau (sumpah, itu pengakuan mereka sendiri, bukan saya yang bilang) di acara bernama Juminten. Menurut catatan sejarah, moment itu terjadi pada tanggal 21 Maret 2008, jamnya tidak tercatat namun diyakini terjadi sekitar pukul 20.48 lewat beberapa detik.
Dan Jumat kemarin, 25 April 2008, lima kali pertemuan Juminten setelah moment bersejarah di atas, tidak disangka-sangka itu adalah suatu jamuan perpisahan dengan Zam, sebab dia harus pergi meninggalkan kami – para jelata – ke Jancukarta.
Hanya beberapa kali bertemu tentu belum sampai menimbulkan ikatan relasional yang cukup dalam, apalagi sampai menimbulkan patah hati *halah*. Namun tak pelak, kepergian Zam meninggalkan sebersit torehan duka jua (lho, kok saya jadi romantis gini? Ini gara-gara Zam nih).
Selamat jalan, Zam. Semoga dirimu berhasil meraih cita-citamu tanpa harus melupakan kami. Apalagi kabar burung menyebutkan bahwa di sana dirimu akan mendapatkan gaji Rp 5 juta per minggu. Dompet kami terbuka lebar menunggu cipratan darimu.
Apabila suatu saat nanti aku yang berkesempatan menuju ke sana, sangat kuharapkan dirimu menerimaku menumpang (awas kalau tidak mau!).
NB: jika Anda kurang memahami isi posting ini, sangat dianjurkan berkunjung ke sini untuk mendapatkan penjelasan.
***
[Update] Kesaksian para jelata yang lain (in random order):
- Kita tidak bisa melarang..!!!! by S
- Sebuah Pesan by Sandal
- Parikesit Menjemput Mimpi by Kapucino
- Zamku Sayang, Zamku yang Malang ituh.. by Tikabanget™
- Kisah Klasik Untuk Masa Depan by Ekowanz
- Zam by Mbilung MacNdobos
- Rezeki Yang Barokah dan Mengejar Mimpi by restlessangel
- Sultan Berpamit, Jelata Menjerit by Antobilang™
- Selamat Jalan Sultan… by Chiw
- We Love You, Goodbye by 17April
Jika seandainya ada yang terlewat belum ditulis di sini mohon maaf dan tolong saya diberitahu.
Follow me on social media:
lha, sultannya pindah. Terus gimana nasib rakyatnya ini ?? Apa akan ada kudeta ??
Zam, jangan lupa kirim wesel yaaa…
walah.. punya sayah menyusul..!!
memang tepat bukan, kita memilihnya jd sultan??? persetan dg pilkada, hidup zam !!!
*menanti infak dan sedekah dr 5 juta seminggu*
Journey to the “West” with Tom Zam Chong, eh ? :))
waduh.. goodbye.. kayak perginya ke dunia lain aja.. wong cuma ke jkt kok..
mudah2an zam pas di jkt mo berbaik hati mentraktir saya.. 😀
aku wis minggat luwih dhisik kang. perpisahan di bunderan sama antobolong, arya, tikabanget (sewaktu dia masih belum hamil)
JANCUKARTA pancen kota jancuk! merenggut Zam dari jelatanya 😐
ealah zaaam, nggolek bojo kok ya jauh-jauh
kami akan menjaga candi2 zam
semoga kamu mendapatkan wanita impianmu disana zam
Jangan lupa celana kuningmu dicuci Zam..
Rupiah dan Dollar Amrik menyambut mu, cuk !
kok Zamnya belom komeng yaaa… 8-|
huhuhuhu…
khususon ila zamroni..!!! Al fatihah..!!!
*template komen buat postingan ngomongin zam*
kok zam belum sampai juga di jancukarta ya? jangan-jangan ilang lagi seperti dulu … 😀
Apakabar mas? Jancukarta itu kata-kata yang bagus juga ya.. hihihi..
#19
Hah, Zam hilang lagi?
selamat berjuang mas zam di ibukota negara…sukses utk mas zam…kalo temen2 ca dapat cipratan gaji mas zam perminggu, temen TPC di surabaya juga ingin mendapat cipratan loh..heheheheeh
makan2nya udahan belom? 😀