Asus Transformer, Tablet Hybrid Kelas Wahid

Apa yang sering dikeluhkan orang dari sebuah tablet, khususnya yang berukuran besar (9-11 inchi)? Mungkin ada beberapa namun salah satunya bisa dipastikan adalah rasa kikuk ketika hendak menginputkan teks.

Mau mengetik dengan 10 jari kok ya gak nyaman, mau ngetik pake satu jari kok jarak tuts rasanya kejauhan, atau mungkin bisa “sebelas” jari (tau khan maksudnya) tapi itu berarti tabletnya harus diletakkan di atas meja atau dipangku.

Lalu timbul kesan bahwa tablet hanya cocok untuk main game doang.

Mungkin itulah yang menyebabkan penjualan tablet relatif stagnan akhir-akhir ini, bahkan cenderung turun, sementara notebook ditengarai justru naik lagi penjualannya.

Lalu untuk mengakali hal tersebut, mulai ada produsen tablet yang kemudian membuat terobosan dengan memproduksi tablet hybrid, ya tablet ya notebook. Jadi layar notebooknya bisa dilepas dan menjadi tablet. Atau tablet yang diberi tambahan berupa keyboard yang bisa dipasang dan dilepas.

Salah satu produk tablet hybrid (atau ada pula yang menyebutnya tablet 2-in-1) yang tersedia di pasar Indonesia adalah Asus Transformer Pad TF103CG.

Asus Transformer Pad TF103CG

Seperti yang sudah-sudah, saya beruntung bisa menjajalnya. (upss) Inilah kesan saya terhadap Asus Transformer Pad TF103CG ini.

Saat jadi tablet, Asus Transformer ini sangat menyenangkan dipandang. Body-nya berwarna hitam dengan nuansa kecoklatan dan layarnya bening, menggunakan teknologi IPS. Bobotnya hanya 555 gram. Tablet Asus Transformer Pad ini telah diperlengkapi dengan anti-fingerprint coating yang sayangnya tetap tidak menjamin 100% bebas bekas sidik jari, apalagi bila kebetulan tangan sedang berkeringat.

Lebar layarnya 10,1 inchi dan memiliki resolusi 1280×800. Jujur saja saya sedikit kecewa dengan resolusinya. Mestinya dengan lebar layar 10,1 inchi, Asus berani memberikan resolusi lebih tinggi, seperti produk mereka yang lain yaitu Asus MeMO Pad FHD yang juga berukuran 10 inchi namun punya resolusi 1920×1200. Yach, barangkali memang ini diferensiasi produk, sekaligus menekan harga jual Transformer Pad TF103CG, karena komponen display dengan resolusi Full HD masih cukup mahal harganya.

Ups, saya malah lupa belum bilang OS-nya. Jadi Asus Transformer Pad ini menggunakan sistem operasi Android, sudah KitKat pula. Tentu akan menjamin kemudahan pakai serta ketersediaan aplikasi.

Sekarang beralih ke jerohannya. Asus Transformer Pad dipersenjatai dengan prosesor Intel Atom dengan teknologi Hyper-Threading. Seperti kita ketahui, Intel Atom merupakan prosesor yang terbukti handal dan banyak digunakan oleh produk notebook. Dengan menggunakan prosesor tersebut, dijamin kinerja multitasking dan multimedia Transformer Pad akan mulus. Dan meski kinerjanya tinggi, prosesor ini tidak menyebabkan panas berlebihan sehingga tablet tetap nyaman digunakan.

Untuk koneksi, Anda bisa menyematkan SIM Card ke dalam Transformer Pad dan menikmati konektivitas 3G HSPA+. Tentu akan sangat memudahkan penggunanya yang memiliki mobilitas tinggi. Selain itu, Transformer Pad juga memiliki konektivitas WiFi dan Bluetooth, sehingga makin memanjakan penggunanya dalam hal koneksi.

Namun meski bisa dipasangi SIM Card, Transformer Pad tidak mendukung kemampuan voice calling alias telpon. Ya ini sih masuk ke grey area. Sayang sebenarnya udah pake SIM Card tapi kok gak bisa buat telpon, cuma kalo menengok ukurannya yang 10,1 inchi, wah dagelan betul nelpon pake tablet segede itu. Namun kalau kepepet ingin digunakan untuk telpon juga, tersedia berbagai aplikasi yang bisa digunakan untuk melakukannya, misalnya Skype. Malah bisa memanfaatkan video juga karena Transformer Pad memiliki kamera depan.

Nah, ketika butuh untuk bekerja, Anda bisa menancapkan tablet Transformer Pad ke keyboardnya dan seketika bertransformasi menjadi notebook. Ukuran tuts keyboard otomatis sedikit kecil karena harus menyesuaikan dengan ukuran tablet. Namun surprisingly, mengetik dengan keyboard Transformer Pad lumayan nyaman, tidak kikuk, bahkan untuk mengetik 10 jari. Keyboard ini juga diperlengkapi dengan touch pad, jadi mirip notebook beneran.

Keyboard Transformer Pad telah diperlengkapi dengan beberapa tombol khusus sistem operasi Android, misalnya tombol Home, Back, dan tombol menu yang bergambar tiga buah titik vertikal.

Pada keyboard tersebut terdapat sebuah port USB, sehingga Anda bisa dengan mudah memindahkan data ke sebuah USB Flash. Bahasa kerennya, tablet Transformer Pad mendukung USB OTG (On-The-Go). Cuma ketika saya coba menancapkan mouse melalui port USB tersebut, mousenya tidak berfungsi. Sepertinya memang tidak mendukung penggunaan mouse.

Spesifikasi lengkap Transformer Pad TF103CG adalah sebagai berikut:

Operating System
AndroidTM 4.4

Display
10.1" LED Backlight WXGA (1280x800) Screen
IPS Panel
10 finger multi-touch support
Anti-fingerprint coating

CPU
Intel® Atom™ Z2560 Dual-Core

Memory
1GB

Storage
8GB/16GB eMMC (bervariasi, tergantung negara target pasar)
5GB Life Time ASUS Webstorage Space (lihat www.asuswebstorage.com)
;with an additional 11GB for the first year

Network Standard
HSPA+ UL:5.76 Mbps/DL:4.2 Mbps
3G :
UMTS :
850/900/1900/2100
2G :
EDGE/GSM : 850/900/1800/1900,

Wireless Data Network
WLAN802.11 b/g/n
Bluetooth V4.0
Support Miracast

Camera
0.3 MP Front Camera 
2 MP Rear Camera

Audio
Stereo Speakers

Interface
Tablet:
1 x Micro USB
1 x 2-in-1 Audio Jack (Headphone / Mic-in)
1 x MicroSD (SDHC/SDXC),supports up to 64GB of additional storage
Mobile Dock:
1 x USB 2.0 port
Sensor
G-Sensor
E-compass sensor

Battery
9.5 hours,19Wh Li-Polymer Battery (ketahanan baterai tergantung penggunaan)

Navigation
GPS, GLONASS & AGPS

Color
White/Black

Dimensions
257.46 x 178.4 x 9.9 mm (WxDxH)

Weight
555 g

Mobile Dock
Dock only:
Dimensions: 257.46 x 178.4 x 19.8 mm 
Weight: 550g
Tablet with dock:
Dimensions: 257.4 x 178.4 x 19.8mm
Weight: 1105g

Harga
Rp 3.999.000,-
Follow me on social media:

Similar Posts

25 Comments

    1. Ini Android lho. Bisa install sendiri Office for Android. Nanti memang akan saya bahas. Tunggu ya

  1. Om asus zenfone 4s saya kok kalau selesai ngecas , charger di cabut tapi masih ada tanda ngecasnya

    1. Salah kamar mas Irawan :mrgreen: Ini post tentang Transformer. Nanti pindah ke post tentang Asus ya.
      Soal tanda ngecas itu, coba update firmware dulu, mudah2an sih bisa sembuh

      1. WA bisa tapi harus install dari APK, bukan dari Play Store.
        BBM belum nyoba tapi caranya sama, dari APK-nya. Silakan dicoba, kalau bisa saya dikasih tau ya 😀

    1. Saya belum sempat nyoba kalo printer, mungkin bisa tapi harus install driver dulu. Kalau hard disk eksternal bisa

  2. Mau tanya, Inii bisa diinstal OS windows ngga sih kak? Misal windows 7 atau 10.. Seperti laptop/notebook pada umumnya..

    Makasiii utk jawabannyaa.. Butuh info bgt inih..

    1. Secara teknis sih kemungkinan bisa tapi caranya pasti sangat sulit.
      Lebih baik cari Asus Transformer yg versi Windows. Ada kok

      1. iya,masalahnya kak,sy udah terlanjur beli yang iiini ..?
        nah sy mikirnya,mungkin ini biisa ya utk office..soalnyaa mirip notebook bgt, dan prnah liat2 juga android2 tablet yg bisa program windows..naah sy kiira,ini juga biisa

        1. Maaf baru sempat menanggapi lagi.
          Saya gak yakin tablet Android bisa pake programnya Windows. Mungkin itu tablet yg dual boot.
          Kalau udah terlanjur pake yg Android, coba install Microsoft Word, Excel for Android, ada kok.

          1. Iya,sudah instal juuga..tapii ngga senyaman office aslu kaak.. Ribeeet gituh makeenya..daan fasilitas/tools nya terbaatas

          2. seperti yg ini nih ka..

            Tablet Laptop 2 in 1 Cube i10 Dual Boot 10.6inch 2GB RAM 32GB ROM

            Fitur utama:
            – 10.6 inch IPS (touchscreen mendukung 10 titik)
            – 2GB RAM / 32GB ROM
            – Windows 8.1 Original / Android KitKat
            – WiFi / Bluetooth
            – Port DC x 1, USB 2.0 x 1, Micro USB x 1, Mini HDMI x1

            gimana itu menurut kk?

          3. Merknya apa ya?
            Asal ada service centernya di kota Anda sih gak masalah

  3. met sore… admint, cara aman misah tablet sama keyboard nya…
    pas udah off apa masih nyala…

    1. Dalam keadaan on juga gpp seingat saya, itu khan hampir sama seperti colokin mouse ke notebook

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *